Bingung Perawatan Tali Pusat ??? Jangan Panik Mom!!! (Buku Dosen Prodi Kebidanan, STIPABA)

Judul : Bingung Perawatan Tali Pusat ??? Jangan Panik Mom!!!

Pengarang : Sherly Angellina, Antika Nurvidary, Petrus Budi Rahajo

Impresum : Pontianak, Ams Pustaka, 2024

Tahun : 2024

Kolasi : 66 hal.; ilus.; 10cmx14cm

ISBN : 978-623-5737-53-9

Kata Kunci : Perawatan tali pusat

Abstrak

Tindakan atau cara melakukan perawatan tali pusat sampai dengan pupus
setelah bayi lahir merupakan pengertian dari perawatan tali pusat.
Teknik peraatan yang salah dapat mempengaruhi lama pelepasan tali
pusat hingga infeksi tetanus neonatorum.

Dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yakni
menekan angka kematian bayi 12 per 10.000 angka kelahiran hidup pada
tahun 2030. Dengan salah satunya menekan angka infeksi. Data (WHO,
2023), pada tahun 2018 sekitar 2.500 bayi baru lahir meninggal
dikarenakan tetanus , sedangkan di Indonesia Angka Kematian
Bayi (AKB) pada tahun 2022 sebesar 0,51 per kelahiran hidup
(Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, 2022), slah satu
penyebabnya karena infeksi tetanus (Kemenkes, 2022), penelitian
menunjukan bahwa 33% kasus tetanus neonatal diikuti dengan adanya
penyakit omphalitis dan sepsis (Blencowe, 2011).
Omphalitis adalah penyakit lokal yang menyerang neonatus sehingga
diperlukan cara melakukan perawatan tali pusat dengan benar (Steer,
2020)


Perawatan tali pusat secara umum bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi
dan mempercepat pupusnya tali pusat. Infeksi siskemik yang terjadi
pada bayi baru lahir dapat terjadi melalui tali pusat. Infeksi tali
pusat dapat dicegah dengan melakukan perawatan berprinsip pada bersih
dan kering (Maryunani, 2018). Hal ini sejalan dengan Kemenkes 2022
upaya untuk mengurangi angka kematian bayi karena infeksi tali pusat
atau tetanus neonatorum, dengan memberikan pelayanan maternal dan
neonatal berkualitas(cost-efective) yang tertuang dalam tiga pesan
kunci, yaitu setiap kehamilan diberikan toksoid tetanus yang sangat
bermanfaat untuk mencegah tetanus neonatorum, hendaknya sterilitas
harus diperhatikan benar pada waktu pemotongan tali pusat demikian
pula peawatan tali pusat selanjutnya, penyuluhan megenal perawatan
tali pusat yang benar pada masyarakat.

Buku Saku Upaya Penanggulangan Covid 19 (Buku Dosen Prodi Kebidanan, STIPABA)

Judul : Buku Saku Upaya Penanggulangan Covid19

Pengarang : Elise Putri, S.ST, M. Kes, M.Keb

Impresum : Pontianak, Kabant Sejati

Tahun : 2020

Kolasi : 40 hal.; ilus.; 10cm

ISBN : 978-602-53166-6-1

Kata Kunci : Covid-19

ABSTRAK

Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, bercapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klori, pelarut lipid dengan suhu 56 derajat celsius selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiaseta, detergent nn ionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform.

Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38 derajat selsius), batuk dan kesulitan bernafas, selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran nafas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif seperti ARDS, syok, septic, asidosis metabolic yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi system koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik. Namun sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal.

Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi ; a) Tidak berkomplikasi, kondisi ini merupakan kondisi ringan. Gejala yang muncul berupa gejala yang tidak spesifik seperti demam, batuk disertai nyeri tenggorokan, kongesti hidung, malaise, sakit kepala dan nyeri otot. b) Pneumonia ringan, gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak, namun tidak ada tanda pneumonia berat. c) Pneumonia berat, biasanya terjadi pada pasien dewasa. Gejala yang muncul diantaranya demam (curiga infeksi saluran nafas) dengan tanda-tanda yaitu takipnea (frekuensi nafas > 30x / mnt), distres pernafasan berat atau saturasi oksigen pasien <90 % udara luar.

Upaya penanggulangan coronavirus yang dapat dilakukan dengan cara menggunakan masker. Menurut WHO bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan sejumlah mitra hal yang harus diketahui saat memakai masker adalah : 1) Jika anda sehat, anda tidak perlu memakai masker, kecuali jika anda merawat pasien yang diduga terinfeksi Covid-19. 2) Kenakan masker jika batuk atau bersin. 3) Masker hanya efektif bila digunakan dalam kondisi tangan bersih. 4) Jika menggunakan masker, maka harus tahu cara menggunakan dan cara membuangnya dengan benar. (10072023)

Manajemen Kebidanan: Dokumentasi Metode SOAP (Buku Dosen Prodi Kebidanan, STIPABA)

Judul : Manajemen Kebidanan: Dokumentasi Metode SOAP

Pengarang : Dr. Windiyati, M. Kes

Impresum : Pontianak, Quality Development

Tahun : 2012

Kolasi : 189 hal.; ilus.; 15 cm

ISBN : 978-602-19303-7-3

Kata Kunci : Dokumentasi Kebidanan

ABSTRAK

Manajemen adalah suatu proses pemecahan masalah dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang meliputi asuhan kehamilan, asuhan persalinan, asuhan nifas, asuhan kesehatan reproduksi. Manajemen kebidanan adalah salah satu pola pikir bidan dalam memecahkan masalah kliennya secara sistematis dan dapat didokumentasikan dengan praktis.

Manajemen kebidanan bagi seorang bidan bukanlah hal baru, karena sejak zaman dulu seorang bidan dalam bertindak dan memecahkan masalah klien yang dihadapinya berdasarkan pengalaman. Pengalaman–pengalaman inilah yang dijadikan bidan sebagai patokan dalam praktiknya.

Di dalam praktiknya seorang bidan akan menerapkan manajemen yang meliputi asuhan–asuhan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Salah satu peran bidan dalam tugasnya adalah peran sebagai pelaksana, bidan dituntut dapat menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan yang diberikan. Dengan penerapan manajemen pada setiap asuhan yang diberikan, diharapkan seorang bidan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewajiban dan wewenang sebagai seorang bidan.

Helen Varney adalah seorang bidan kelahiran Inggris yang pernah menulis tentang manajemen kebidanan dengan penyelesaian 5 langkah. Kemudian dalam pelaksanaan selanjutnya bidan banyak melaksanakan hal-hal yang emergency sesuai dengan wewenangnya sehingga Helen Varney menyempurnakan kembali manajemen kebidanan menjadi 7 langkah. Proses manajemen kebidanan yang ditulis Varney berdasarkan proses manajemen kebidanan American College of Nurse Midwife yang pada prinsipnya sama dengan pemikiran Varney, yang terdiri dari 7 langkah yang berurutan. Proses dimulai dari pengumpulan data sampai berakhir dengan evaluasi dan secara berurutan harus diulang sesuai dengan kondisi klien yang diberikan asuhan. (10072023)

Bahan Ajar Keterampilan Dasar Praktek Klinik (Bidan dan Perawat ) (Buku Dosen Prodi Kebidanan, STIPABA)

Judul : Bahan Ajar Keterampilan Dasar Praktek Klinik (Bidan dan Perawat )

Pengarang : Margaretha Ita, S.KM

Penerbit/Tahun : Pustaka Literasi, 2021

Kolasi : 140 hal.; ilus.; 14 cm

ISBN : 978-623-96522-4-1

Kata Kunci : KDPK

ABSTRAK

Pemeriksaan fisik merupakan suatu tindakan yang harus bisa di lakukan oleh tenaga kesehatan baik bidan maupun perawat, karena ini keterampilan yang paling mendasar. Dalam pemeriksaan fisik banyak hal yang akan ditemukan bila terjadi perubahan pada tubuh seseorang dan hasil pemeriksaan fisik termasuk data objektif.

Pemeriksaan fisik yang objektif dapat dilakukan pemeriksaan dari kepala sampai ke ujung kaki, dari hasil pemeriksaan fisik tersebut dapat dijadikan data untuk pemeriksaan kepada pasien. Dalam pemeriksaan fisik ada urutan yang harus dilaksanakan pada saat melakukan pemeriksaan fisik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Inspeksi yang berarti mengamati dengan seksama panca indra
  2. Palpasi yaitu memeriksa dengan cara meraba, dan memegang
  3. Perkusi yaitu memeriksa dengan cara mengetuk
  4. Auskultasi adalah mendengarkan dengan menggunakan stetoskop

Dalam hal ini keterampilan pemeriksaan fisik harus dicapai melalui latihan-latihan yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk melatih panca indra yang kita gunakan. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan penilaian keadaan umum seorang pasien. Adapun penilaian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Keadaan sakit pasien
  2. Menilai tanda-tanda vital.

(10072023)

Asuhan Kebidanan pada Kehamilan (Buku Dosen Prodi Kebidanan, STIPABA)

Judul : Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Pengarang : Dr. Windiyati, M.Kes.

Impresum : Pontianak, Quality Development

Tahun : 2015

Kolasi : 125 hal.; ilus.; 14 cm

ISBN : 978-602-19303-8-0

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Kehamilan

ABSTRAK

Setiap memeriksa seorang wanita dalam masa reproduksi, sebaiknya timbul pertanyaan apakah ia hamil? Karena pemberian terapi pada periode embrio akan mempengaruhi organ genesis, sering pada periode janin akan mempengaruhi histogenesis. Diagnosa kehamilan berdasarkan keluhan penderita, tanda–tanda yang ditemukan oleh pemeriksa dan laboratorium.

Tanda-tanda pasti merupakan tanda-tanda yang ditemukan oleh pemeriksa yaitu:1) Mendengar bunyi jantung janin (BJJ), frekuensi antara 120-160/menit. Pada kehamilan tua dapat didengar bunyi atau bising-bising antara lain bising tali pusat, bising rahim, bising usus, bunyi aorta, bunyi gerakan janin. 2) Gambaran elektrokardiogram janin, 3) Melihat dan meraba gerakan janin, 4) Melihat rangka janin dengan sinar X, 5) Pemeriksaan USG (ultrasonografi)

Tanda – tanda kemungkinan hamil juga bisa berupa: 1) Tanda piscacek, yaitu pembesaran uterus yang tidak rata karena uterus tumbuh cepat pada tempat implantasi ovum. 2) Tanda hegar. 3) Tanda Goedel. 4) Kontraksi Braxton Hicks. 5) Ballotement. 6) Uji Endokrin 7) Perut membesar.

Tanda-tanda dan keluhan kehamilan yang dirasakan oleh wanita hamil yaitu, 1) Amenorrhea, merupakan tanda kemungkinan hamil. 2) Perubahan pada mammae dengan keluarnya colustrum, terutama pada primi gravida. 3) Selaput lendir dan vulva vagina menjadi ungu atau biru tua. 4) Striae dan hiperpigmentasi kulit pada muka. Keluhan pada penderita kehamilan antara lain : mual dengan atau tanpa muntah, ibu merasa adanya gerakan janin, gangguan kencing, mudah capek. (10072023)